kau bikinku gigit bibir sendiri
lamakah lagi kita sepi?
kau bikinku renung sinar mentari
lamakah lagi kita begini?
alangkan bulan terang
hilang nyawa tanpa bintang
apalagi aku
alangkan bunga kembang
pudar warna tanpa siang
bayangkan aku
berkaliku mintakan dari dulu
usah kau tunggu ucap itu
berkaliku bisikkan pada kamu
usah kau buntu aku milikmu
alangkan bulan terang
hilang nyawa tanpa bintang
apalagi aku
alangkan bunga kembang
pudar warna tanpa siang
bayangkan aku
perlukah aku menyebut setiapnya
yang indahku tidak akan ada makna
bila kau sembunyi dan bermain lari-lari
separuh aku sudah pun mati
tak mampukah kau percaya
haruskah ku hebahkannya pada dengki dunia?
tidak bisakah kita sekadar pejam mata
biar jiwa bersuara
biar
biar
biar jiwa
bersuara
lamakah lagi kita sepi?
kau bikinku renung sinar mentari
lamakah lagi kita begini?
alangkan bulan terang
hilang nyawa tanpa bintang
apalagi aku
alangkan bunga kembang
pudar warna tanpa siang
bayangkan aku
berkaliku mintakan dari dulu
usah kau tunggu ucap itu
berkaliku bisikkan pada kamu
usah kau buntu aku milikmu
alangkan bulan terang
hilang nyawa tanpa bintang
apalagi aku
alangkan bunga kembang
pudar warna tanpa siang
bayangkan aku
perlukah aku menyebut setiapnya
yang indahku tidak akan ada makna
bila kau sembunyi dan bermain lari-lari
separuh aku sudah pun mati
tak mampukah kau percaya
haruskah ku hebahkannya pada dengki dunia?
tidak bisakah kita sekadar pejam mata
biar jiwa bersuara
biar
biar
biar jiwa
bersuara
4 comments